BSIP BERKARYA: PENGELOLAAN TANAH UNTUK MENEKAN EROSI
Bogor (29/11/2023), Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk (BPSI Tanah dan Pupuk) telah menyelenggarakan Bimtek seri ke-11 secara online dengan topik “Pengelolaan Tanah Untuk Menekan Erosi” dengan narasumber Arif Budianto,S.Si dan dipandu oleh moderator Dr. Rahma Dewi Yustika,SP.,M.Si.
Acara bimtek seri ke-11 dibuka secara resmi oleh Kepala BPSI Tanah dan Pupuk Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc. Ladiyani menjelaskan bahwa pengelolaan tanah untuk menekan erosi sangat penting dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah dan kelangsungan pertanian. Selain itu, tujuan dari kegiatan ini juga untuk me-refresh kita tentang erosi tanah.
Selanjutnya pada acara ini, narasumber Arif Budianto, S.Si menerangkan definisi konservasi tanah dapat dijelaskan dalam arti luas dan arti sempit. Pertama konservasi tanah dalam arti luas yaitu penetapan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diberlakukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Kedua konservasi tanah dalam arti sempit yaitu upaya pencegahan kerusakan tanah dan memperbaiki tanah yang rusak akibat erosi.
Dalam pengelolaan tanah untuk menekan erosi, Arif menjelaskan perlu dilakukan prediksi erosi tanah. Adapun tujuan dilakukan prediksi erosi tanah untuk mengetahui perkiraan erosi (potensial,aktual) dan merencanakan implementasi. Prediksi erosi akan menggunakan bahan yang mahal dan waktu yang lama. Erosi yang terjadi di Indonesia didominasi oleh air sedangkan untuk daerah gurun didominasi oleh angin. Beberapa jenis erosi yang perlu diketahui yaitu (a) erosi lembar (sheet erotion) yaitu pengangkutan suatu lapisan tanah yang tebalnya merata dari suatu permukaan tanah, (b) erosi alur (rill erotion) yaitu erosi yang terbentuk sedemikian besar sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengelolaan tanah biasa, (c) erosi parit (gully erotion) yaitu pengangkutan tanah dari alur tertentu pada permukaan tanah yang menimbulkan parit-parit kecil dan dangkal, dan (d) longsor (landslide) yaitu pemindahan tanah yang terjadi pada saat bersamaan dalam volume yang besar dan terjadi secara sekaligus.
Erosi terjadi pada suatu lahan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu lahan yang lerengnya curam, lahan jenuh air dan lahan yang memiliki lapisan kedap. Lebih lanjut Arif menjelaskan untuk mengetahui cara pengukuran erosi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu: (1) Metode prediksi seperti USLE (Universal Soil Loss Equation), RUSLE (Revised USLE), MUSLE (Modified USLE), answer dan AGNPS; (2) Mengukur langsung di lapang seperti metode petak kecil, stick/tongkat , tipping bucket (Micro Catchment) dan AWLR (Automatic Water Level Record)/Skala DAS. Pengelolaan tanah untuk menekan erosi memerlukan beberapa teknik atau metode yaitu seperti metode mekanik, metode vegetatif, metode kimia dan kombinasi mekanik dan vegetatif/kimia.
Kegiatan bimtek yang diikuti oleh berbagai kalangan diantaranya seperti mahasiswa, dosen, penyuluh pertanian dan lain sebagainya juga diisi dengan diskusi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Diharapkan dengan adanya kegiatan bimtek ini, peserta memperoleh ilmu mengenai pengelolaan tanah untuk menekan erosi pada lahan pertanian guna mendukung pertanian yang berkelanjutan. (AI, AFS, M.Is. Mtm).